Pada 29 April hingga 1 Mei yang lalu, telah
diadakan Muktamar Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia di Universitas
Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Dihadiri oleh 34 BEM perguruan
Tinggi Pesantren se-Indonesia, agenda muktamar yang dipanitiai tim dari
Dewan Mahasiswa UNIDA Gontor berjalan dengan lancar dan sukses.
Dari BEM Perguruan Tinggi Pesantren
se-Indonesia tercatat dua dari Kalimantan, empat dari Jawa Tengah, dua
dari Jawa Barat, dan satu dari Sumbawa. Ini merupakan lompatan yang
besar dari Halaqoh BEM Pesantren meskipun masih berusia amat belia.
Pada Muktamar kali ini Halaqoh BEM Pesantren memperluas jangkauan dan taraf dari yang sebelumnya regional menjadi nasional.
Rangkaian acara dibuka dengan sambutan
dari Rektor Universitas Darussalam Gontor Prof. Dr. Amal Fathullah
Zarkasyi dan penyampaian pesan dan nasehat dari Pimpinan Pondok Modern
Darussalam Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal berjudul “Mahasiswa Santri
sebagai Ujung Tombak Peradaban Islam”.
Selain diisi dengan sidang-sidang yang
terlaksana dengan sangat khidmat khas santri, rangkaian acara diisi pula
dengan seminar pemikiran Islam oleh Adian Husaini berjudul “Tantangan
Pemikiran Islam”, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi berjudul “Membangun Peradaban
Islam”, dan Dr. Dihyatun Masqon berjudul “Mengenal Gontor”.
Forum Sharing dimana wakil dari lima BEM
Perguruan Tinggi Pesantren mempresentasikan kondisi dan kegiatan
kampusnya masing-masing di depan seluruh peserta dan juga mahasiswa
UNIDA Gontor diletakkan di pertengahan muktamar. Hal ini ditujukan untuk
menstimulus diskusi mengenai tema yang sama antarpeserta Muktamar
sehingga bisa saling mengembangkan kampusnya masing-masing.
Selepas shubuh sepanjang hari-hari
Muktamar, Dr. Kholid Muslih mengisi kajian kecil bagi para peserta
ikhwan, sementara kajian bagi peserta akhwat diisi oleh Ustadzah Neneng
Uswatun Hasanah dan Dr. Rosyda Diana.
Hari terakhir Muktamar diisi dengan
kunjungan ke area Pondok Modern Darussalam Gontor dan ziarah ke Pondok
Tegalsari Ponorogo. Acarapun ditutup dengan pembacaan 11 rekomendasi
Muktamar Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia dan sambutan dari Wakil
Rektor Dua Universitas Darussalam Gontor, Dr. Setiawan bin Lahuri.
11 Butir rekomendasi Muktamar Halaqoh BEM
Pesantren se-Indonesia 2016 ialah sebagai berikut; (1) Bertekad
menghidupkan dan mengutamakan pengembangan diri dengan Ilmu dan Akhlaq,
(2) Mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap Pendidikan yang berbasis akhlaqul karimah terutama Pendidikan
pesantren. (3) Siap mengabdikan diri sepenuhnya bagi agama, nusa dan
bangsa (Hubbul Waton Minal Iman), (4) Menolak setiap pemimpin yang
dzalim, arogan, serta tidak mengakomodir kepentingan ummat Islam, dan
(5) Siap menjadi garda terdepan Indonesia dalam memanfaatkan bonus
demografi Indonesia.
Selanjutnya, (6) Mendukung upaya
pemerintah dalam menanggulangi penyalahgunaan NARKOTIKA dan
peredarannya, (7) Menolak faham-faham yang tidak sesuai dengan al-Qur’an
dan al-Hadist, (8) Menolak LGBT beserta seluruh usaha dalam
mengkampanyekannya, (9) Menolak faham komunisme dan seluruh usaha untuk
menghidupkannya kembali di Indonesia, (10) Menolak usaha memecah belah
umat Islam dalam bentuk apapun, (11) Islam bukan teroris, teroris bukan
Islam.
Seusai acara, disepakati pula
penyelenggaraan Silaturami Nasional pada beberapa bulan mendatang yang
rencananya akan bertempat di STIU Al-Hikmah Darul Qur’an Bogor. Para
peserta pun bersalaman wujud persahabatan yang terpupuk amat erat serta
semangat bersama meninggikan nilai-nilai pesantren.
Rep: Usamah Rahman
Sumber : http://www.suara-islam.com/read/index/18099/Nafas-Baru-Kaum-Santri
0 komentar:
Posting Komentar