Santri sebagai Penjaga Aqidah Masyarakat Indonesia





Muhammad Ilham Bayhaqi

Era Globalisasi merupakan era dimana kita hidup bagai tanpa dinding pembatas ruang dan waktu, sehingga dunia yang diciptakan oleh Allah luas dan besar, seakan kecil dan sempit bak dunia nirnyata.
Berangkat dari kenyataan diatas, jadilah persaingan didalam kehidupan semakin keras, karena musuh yang jauh menjadi sangat dekat dalam hidup kita. Sehingga tak heran pandangan dan paham Kapitalisme semakin menyebar ditengah-tengah kita, karena mereeka adalah musuh yang buas nan rakus yang ingin menjadikan kita sebagai pelayan mereka, dan mereka jadi penguasa tunggal di dunia ini dengan kekutan uang dan modal mereka.


Kapitalisme sebagai musuh yang kejam bagi kehidupan seakan tak sudi melihat masyarakat hidup tenang dan nyaman, sehingga mereka melakukan berbagai upaya distorsi pada masyarakat kita, dimulai dengan monopoli harga yang merugikan kita, berlanjut dengan merebut kekuasaan dan posisi penting di pemerintahan hingga penyebaran aqidah dan aliran sesat untuk memecah belah kita.

Sehingga banyak kita lihat kaum masyarakat bawah yang semakin melarat dan tercekik dengan permainan harga dan suku bunga mereka, lalu kita lihat juga umat muslim semakin terpinggirkan dan termarginalkan dengan kebijakan dlalim yang mereka buat lewat kursi jabatannya, apalagi penyebaran aqidah sesat yang tumbuh bak jamur di musim semi semakin banyak dan bermacam-macam seperti syiah, wahabi, liberal hingga kristenisasi secara frontal dan besar-besaran.

Karena itulah dibutuhkan benteng kokoh dan kuat untuk membendung itu semua, karena globalisasi ini ibarat perang, kalau tidak menang berarti kalah, dan bagi yang kalah haruslah rela kehilangan eksistensinya, jati dirinya serta keimanannya.

Berkaca dari sejarah, kita pernah lolos dari penjajahan yang kejam dan berabad-abad, dan fakta berkata bahwa penggerak utama dari lepasnya kita dari penjajahan adalah sekelompok manusia moderat, yang berpegang teguh pada agama serta menjadikan ketaatan dan ta’dhim sebagai modal utama dalam kehidupan, mereka adalah santri yang meniatkan segala bentuk perjuangan semata-mata untukl mencari ridlo Allah subhanahu wa ta’ala.

Dari data dan fakta yang berbicara, maka satu-satunya benteng yang paling kokoh dalam membendung arus globalisasi dan kapitalisme adalah santri, yang diharapkan dengan eksisnya santri, aqidah islamiyah tetap lestari, segala bentuk kecurangan bisa diluruskan dan akhirnya mempertahankan keutuhan NKRI dari politik pecah belah dan adu domba mereka.

Kalau dulu santri bisa mengapa sekarang tidak ?

Kalau bukan santri siapa lagi ?

Mungkin 2 pertanyaan diatas bias jadi peletup semangat para santri untuk senantiasa berusaha dan bergerak, dan semoga santri segera membawa Negara Indonesia bangkit dan kembali menjadi bangsa yang bermartabat.

Penulis adalah Mantan Presiden Mahasiswa BEM INI DALWA

0 komentar:

Posting Komentar